Header Ads Widget

Responsive Advertisement

BRI Liga 1: Ganesha Putera Mundur dari Wakil Presiden Persija, Bagaimana Nasib Thomas Doll?

Persija Jakarta harus kehilangan satu dari figur terbaiknya. Ganesha Putera memilih untuk mundur sebagai wakil presiden dari tim berjulukan Macan Kemayoran itu.

Ganesha Putera telah menjadi orang nomor dua di Persija Jakarta sejak April 2022. Dia menjadi deputi dari Mohamad Prapanca selaku Presiden Macan Kemayoran. Pada musim pertamanya, Ganesha Putera membawa Macan Kemayoran keluar sebagai runner-up. Namun, hasil yang kontradiktif terjadi pada musim keduanya di Persija.


Melalui musim yang penuh dengan jalan terjal, mulai dari perombakan pemain asing, isu tidak sedap terkait kondisi finansial, hingga menjadi tim musafir, Persija Jakarta hanya bisa mengakhiri BRI Liga 1 di peringkat kesembilan. Melalui akun Instagramnya, @ganeshaputera, pada Selasa (30/4/2024), Ganesha Putra mengumumkan akhir dari pengabdiannya kepada tim utama Persija Jakarta.

Selain menjadi Wakil Presiden Persija, Ganesha Putera juga menjabat sebagai Direktur Persija Development, lini pembinaan usia dini Macan Kemayoran yang membawahi Soccer School, Academy Boarding School, dan Elite Pro Academy (EPA). Ganesha Putera mengucapkan salam perpisahan setelah Persija menang 2-1 atas PSIS Semarang dalam pekan terakhir BRI Liga 1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, pada Selasa (30/4/2024). 

Ungkapan Ganesha Putera

"Laga melawan PSIS menjadi pelayanan terakhir saya untuk tim utama Persija. Terima kasih kepada board of directors, presiden klub dan The Jakmania atas kerja samanya yang luar biasa. Terima kasih pada seluruh pelatih, pemain, dan ofisial atas kebersamaan, dedikasi, dan pengorbanan untuk terus menjaga marwah klub di tengah berbagai kesulitan yang ada," tulis Ganesha Putera.

"Terima kasih, khusus kepada coach Thomas Doll yang selalu mengajarkan standar tinggi dan profesionalisme sejati. Menjadikan dua musim ini bak kursus sepak bola terbaik dalam hidup saya. Sukses untuk kita semua di masa depan." "Perjalanan dua musim meyakinkan banyak orang untuk menjadikan sepak bola 'tuan' di rumahnya belumlah tuntas. Harus diakui bahwa saya gagal. Ya, gagal meyakinkan tentang arti penting visi, misi, strategi, struktur, dan infrastruktur," jelas Ganesha Putera.


Meminta Maaf

"Gagal meyakinkan bahwa klub kuat adalah fondasi Timnas Indonesia yang kuat. Ujungnya, gagal menghadirkan prestasi tinggi sebagai barometer sepak bola profesional. Untuk itu saya sampaikan maaf yang sedalam-dalamnya," ungkap Ganesha Putera.

"Pada akhirnya, hidup harus tetap berjalan. Masa lalu adalah inspirasi dan energi untuk masa depan sepak bola yang lebih baik. Jangan berhenti untuk terus menjadikan sepak bola tuan di rumahnya sendiri. Keep fighting and enjoy football!" ujarnya mengakhiri.

Posting Komentar

0 Komentar